Rabu, 25 Januari 2012

GENERAL EDUCATION


Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern yang sekuler telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.
Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan IPTEK dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perrlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofi kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai bagian dari alam.
Oleh sebab itu, maka lahirlah general education. General education adalah pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkunga hidupnya.
Latar belakang lahirnya general education adalah:
1.      Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil penemuaanya yang menakjubkan sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2.       Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3.      Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakkan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4.      Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal.

Menurut Philip H. Phenix (1964:6),  enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa :
a)      Makna  symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
b)      Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses      penjelajahan dan penyelidikan empiris
c)      Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam
d)     Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
e)       Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
f)       Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat

Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (Pendidikan Umum)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan tujuan pendidikan umum :


A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life in relation to self and others, able to  make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look. 
Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar